Bahasa Indonesia

*Pada dasarnya pertunjukan drama itu terdiri dari empat unsur :
1. Ada pemainnya
2. Cerita/naskah/skenario
3. Tempat main drama
4. Audience/penonton
*Unsur skenario :
1. Tema
2. Alur
3. Karakter/perwatakan
4. Dialog
*Pembabakan/alur drama :
1. Babak Eksposisi/Pengenalan : Dalam babak ibi penonton dikenalkan berbagai ragam watak pelaku.
2. Babak Komplikasi : Dalam babak ini sudah ada pemunculan konflik-konflik
3. Babak Klimaks : Babak yang menuju puncaknya
4. Peleraian : Babak ini sudah tampak meredanya konflik
5. Katastropa/Penyelesaian: Dalam babak ini sudah diketahui jalan keluarnya
*Istilah-istilah dalam drama :
1. Tragedi : drama dari awal sampai akhir mengandung unsure kesedihan
2. Komedi : drama dari awal sampai akhir membuat orang ketawa
3. Bloking : posisi pemain di atas pentas
4. Protagonis : pelaku yang mengemban perilaku baik
5. Antagonis : lawannya protagonist
6. Tritagonis : pelaku yang bertugas melerai

*Ada 4 cara dalam menyerap kata asing ke dalam Bahasa Indonesia :
1. Cara Adopsi : terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.Contoh : Laptop,Komputer,Plaza
2. Cara Adaptasi : terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan dan tulisannyadisesuaikan denga bahasa Indonesia.Contoh : Complex-Kompleks,Xplor-Eksplor
3. Cara Penerjemahan : terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu,kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.Contoh : Try Out=Uji Coba,Overlab=Tumpang Tindih
4. Cara Kreasi : Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian mencari padanannya dalam Bahasa Indonesia,biasanya kata-kata Indonesianya terdiri dari 2 kata.Contoh : spare parts-suku cadang

*Cara menarik suatu kesimpulan :
1. Silogisme : yaitu menarik kesimpulan dengan menggunakan dua premis, yaitu premis umum dan premis khusus.Rumus Silogisme
2. Entimem : Silogisme yang diperpendek
*Langkah Meringkas Khotbah :
1. Dengarkan Khotbah baik-baik
2. Catatlah hal-hal yang kamu anggap penting
3. Tulislah kesimpulan khotbah
4. Buat ringkasan dari catatan hal penting dari kesimpulan tadi

*Unsur Memo:
1. Orang yang menulis memo (penulis)
2. Orang yang dituju (penerima)
3. Pesan/isi memo
4. Waktu



Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain. Pelimpahan wewenang dapat mewakili pihak yang memberi wewenang.
Penggolongan surat kuasa

* Surat Kuasa Formal
* Surat Kuasa Non-Formal

Macam-macam

* Surat kuasa pengambilan dokumen kependudukan
* Surat kuasa pengambilan gaji/pembayaran
* Surat kuasa mencairkan uang
* Surat kuasa penjualan
* Surat kuasa pengambilan keputusan usaha
* Surat kuasa pengambilan keputusan politik

Ciri-ciri

1. Surat berisi pemberian kuasa kepada seseorang untuk mengurus sesuatu kepentingan
2. Bahasa yang digunakan singkat, lugas, efektif, dan tidak terbelit-belit

Bagian surat kuasa

* Kepala surat
* Nomor surat
* Pemberi kuasa
* Identitas pemberi kuasa
* Penerima kuasa
* Identitas penerima kuasa
* Hal yang dikuasakan
* Waktu pemberian kuasa
* Tanda tangan penerima dam pemberi kuasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia beba

Berikut ini uraian singkat mengenai macam-macam paragraf beserta contoh-contohnya.

Ada 5 macam paragraf:
1. Narasi: paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

2. Deskripsi: paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Eksposisi: paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: ada informasi
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.

4. Argumentasi: paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.

5. Persuasi: paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu